Askep Tanda Kehmilan - ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN

Kumpulan asuhan keperawatan

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sunday, May 27, 2012

Askep Tanda Kehmilan


Pengkajian
1.      Riwayat kehamilan pertama
2.      Tidak memiliki penyakit keturunan (DM, Hipertensi)
3.      Tidak memiliki alergi / penyajkit kronis (asma, ginjal)
4.      Tidak memiliki kelaiann fisik (pincang / mengindikasikan detak struktural pada pelvis)
5.      Kaji pengetahuan tentang perubahan fisik dan psikologis kehamilan
6.      Kaji tentang kebutuhan nutrisi / pol amkan selama kehamilan
7.      Kaji suhu, TD, nadi, RR, BB, intake-output cairan, turgor kulit
8.      Kaji perasan klien : cemas, senang, keyakinan budaya
9.      Kaji kondisi lingkungan keluarga dan keuangan, pendidikan, kebudayaan

Analisa Data
No.
Data
Diagnosa Keperawatan
1.
DS : Klien mengatakan mual, pusing, lemah, tidak nafsu makan.
DO :  Klien muntah, tampak pucat
Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat, anareksia mual.
2.
DS : Klien mengatakan lemas, muntah sebanyak 4 kali, (a) = 1 bengkak kuning.
DO :  Adanya peningkatan suhu, tekanan drah naik, membran mukosa kering, penurunan turgor kulit tidak terlihat jelas. 
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output cairan berlebih 
3.
DS : - Klien mengatakan cemas terahdap kehamilannya akan membuat suami berubah karena perubahan tubuh.
- Klien mengatakan bahwa kondisi yang dialaminya sebagai kondisi yang normal sehingga ia tidak memperdulikannya
DO :  - Penurunan aktifitas perawatan diri
- Kehilangan cairan berlebihan 
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan fisiologis / psikologis kehamilan.
4.
DS : Klien mengatakan tidak pernah tidur siang dan setiap malam selalu terjaga.
DO :  Klien tampak pucat dan kurang istirahat. 
Resiko tinggi keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme
5.
DS : Klien mengatakan sudah tiga hari tidak BAB
DO :  Adanya timbunan masa yang teraba saat palpasi pada usus besarnya. 
Resiko tinggi konsipatsi berhubungan dengan peningkatan hormon progesteron.

Prioritas Masalah
1.      Defisit volume cairan berhubungan dengan output cairan berlebih ditandai dengan muntah 4 x dan 1 bengkak kuning.
2.      Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat ditandai dengan anoreksia, maul, muntah.
3.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan fisiologis / psikologis kehamilan.
4.      Resiko tinggi konsipatsi berhubungan dengan peningkatan hormon progesteron.
5.      Resiko tinggi keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme

No. Dx.
Standar dan Kriteria
Intervensi
Rasional
1.
Setelah dilakukan tindakan rehidrasi cairan selama 2 x 24 jam diharapkan klien :
1.      Mampu melakukan tindakan untuk menurunkan frekuensi dan keparahan mual / muntah
2.      Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari .
Tentukan frekuensi / beratnya mual / muntah





i.       
ii.      Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningaktan kadar hormon gonada tropin korianik (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat, dan penurunan mobilitas gastrrik memperberat mual dan muntah pada trimester I.

Mengidentifikasi tanda gejala dehidrasi yang memerlukan tindakan
Tinjauan ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ulkus peptiku, gastritis, kolesistis).
Membantu dalam menyensampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.


Anjurkan klien mempertahankan masukan / tiduran tes urin dan penurunan berat badan setiap hari (rujuk MK : kehamilan, DK : nutrisi, perubahan, kekurangan dari kebutuhan tubuh)
Membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dikontrol (hiperemesis gravidarum). Pada awalnya muntah dapat mengakibatkan alkalosis, dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, muntah yang tidak dapat diatasi/yang berat dapat menimbulkan asidosis, memerlukan intervensi lanjut.


Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, TD, suhu, masukan/ haluaran dan berat jenis urin. Timbang berat badan klien dan bandingkan dengan standar
Indikator dalam membantu untuk mengurangi tingkat kebutuhan hidrasi
2.
Setelah dilakukan penkes tentang nutrisi selama 1 x 30 menit klien diharapkan mampu:
Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit
Kesejahteraan janin/ ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan

1.      Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal, memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral, protein dan besi
2.      Mengikuti diet yang dianjurkan
3.      Mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin sesuai resep
iii.      Menunjukkan penambahan berat badan yang sesuai (biasanya minimal 1,5 kg pada akhir trimester I).
Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet
1.      Menentukan kebutuhan belajar khusus. Pada periode prenatal, laju basal meningkat 20-25% (pada kehamilan lanjut) karena peningkatan aktivitas tiroid yang berhubungan dengan pertumbuhan fetus dan jaringan pada ibu, menjadi potensial resiko terhadap klien dengan nutrisi buruk. Penambahan 800 mg zat besi diperlukan selama kehamilan untuk perkembangan jaringan ibu/janin dan kondisi janin di dalam rahim. Selama trimester ketiga, kebutuhan terhadap zat besi minimal, dan diet seimbang dengan peningkatan kebutuhan kalori biasanya adekuat. (catatan: preparat besi tidak secara umum diresepkan pada trimester III karean ini potensial menyebabkan mual)


iv.      Berikan informasi tertulis / verbal yang tepat tentang diet pranatal dan suplemen vitamin / zat besi setiap hari
v.      Materi referensi yang dapat dipejari  di rumah, meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang.


vi.      Evaluasi motivasi / sikap dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpan balik tentang informasi yang telah diberikan.

vii.      Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hak yang tabu selamam kehamilan








viii.      Perhatikan adanya pika/ngidam.kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat motivasi untuk memakannya.
















- timbang berat badan klien ; pastikan BB pregravida biasanya.berikan informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.













- tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual muntah.





- pantau kadar Hb, Ht.











- Ukur pembesaran uterus.








ix.      Buat rujukan yang perlu sesuai indikasi (mis;ahli diet, pelayanan sosial)
x.      Bila klien tidak termoyivasi untuk memperbaiki diet, evaluasi lanjut/intervensi lain mungkin dapat diindikasikan.
xi.      Dapat menunjukan motivasi untuk mengikuti anjuran pemberi layanan kesehatan sebagai contoh beberapa budaya menolak zat besi, meyakini bahwa ini mengeraskan tulang-tulang ibu dan membuat sulit melahirkan
xii.      Memakan bahan bukan makanan pada kehamilan nungkin didasarkan pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar dan / respon tubuh terhadap kebutuhan nutrisi (mis ; mengunyah es dapat menandakan anemi).catatatn ; mencerna kanji untuk pakaian dapt menimbulkan anemi defisiensi besi, dan mencerna lempung /tanah liat dapat menimbulkan gangguan fekal/BAB.
-  ketidakadekuatan penambahan BB pranatal dan /dibawah BB normal masa kehamilan , meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intra uterin (IUGR) pada janin BB lahir rendah.penelitian menemukan adanya hubungan antara kegemukan ibu pregravid dan peningkatan morbiditas perinatal berkenaan dengan kelahiran preterm.
-  Mual muntah trimester pertama dapat berdampak negatif pada status nutrisi pranatal khususnya pada periode kritis perkembangan janin.
-  Mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan kapasitas pembawa oksigen ibu.klien dengan kadar Hb kurang dari 129/dl atau kadar Hb kurang atau sama dengan 37% dipertimbangkan anemia pada trimester pertama.
- nmal nutrisi berefek negatif terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak pada janin, yangt mengakibatkan kemunduran lebih lanjut.
xiii.      Mungkin diperlukan bantuan tambahan terhadap pilihan nutrisi; dapat membatasi anggaran/ keuangan.
3.
Setelah dilakukan penkes selama 6 x 45 menit klien diharapkan mampu :
-      Menjelaskan perubahan fisiologis / psikologis normal berkaitan dengan kehamilan trimester I.
-      Menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang meningkatkan kesehatan
-      Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan
-      Evaluasi pengetahaun dan keyakinan budaya saa ini berkaitan dengan perubahan fisiologis / psikologis yang normal pada kehamialn. Serta keyakinan tentang aktifitas, perawtan diri dan sebagainya.
-      Klasifikasi kesalahpahaman.
-      Memberikan informasi untuk membantu mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan membuat rencana keperawatan
-      Ketakutan biasanya timbul dari kesalahan informasi dan dapat mengganggu pembelajaran selanjutnya.


-      Menjelaskan rutinitas kunjungan kantor dan rasional dari intervensi (mis: tes urin, pemantauan TD, BB), kuatkan pentingnya mempertahankan perjanjian teratur.
-      Menguatkan hubungan antara pengkajain kesehatan dan hasil positif untuk ibu / bayi. Perbedaan budaya memberi tekanan pada fase kehamilan yang berbeda (mis : prenatal, kelahiran dan pascanatal), dan budaya klien mungkin tidak mempertimbangkan bahwa kunjungan prenatal penting.


-      Berikan bimbingan antisipasi meliputi diskusi tentang nutrisi latihan, tindakan yang nyaman, istirahat, pekerjaan, perawatan payudara, aktifias seksual, dan kebiasaan / gaya hidup sehat.
-      Informasi mendorong penerimaan tanggung jawab dan meningkatkan keinginan untuk melakuakn perawatan diri.


-      Tinjauan ulang kebutuhan vitamin, besi sulfat, dan asam folat franatal.
-      Membantu mempertahankan kadar Hb normal. Defisiensi asam falat memperbesar kemungkinan terkena anemia megalablastik, absrupsio plasenta, oborsi, dan malformasi janin.


-      Diskusikan perkembangan janin dengan menggunakan gambar.
-      Visualisasi meningkatkan realita akan anak dan menguatkan proses pembelajaran.


-      Identifikasi tanda gejala kehamilan, seperti perdarahan, kram nyeri abdomen kuat, sakit punggung, edema, gangguan kehamilan, sakit kepala dan tekanan pelvis.
-      Membantu klien membedakan yang normal dan abnormal sehingga membantunya dalam mencari perawatan kesehatan pada waktu yang tepat (tanda-tanda dan gejala merugikan dapat dipandang sebagai kejadian “normal”, untuk kehamilan dan bantuan mungkin tidak dicari).


-      Idenfikasi hal yang membahayakan pada janin. Kaji obat-obatan yang digunakan klien (nikotin, alkohol, kokain, maryuana, dsb0 tekankan perlunya menghindari semua obat-obatan tersebut sampai dikonsultasikan dengan anggota tim kesehatan.
-      Janin paling rentan dalam trimester pertama selama periode kritis perkembangan organ.
4.
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan klien mampu :
-          Mengidentifikasi perilaku gangguan memberatkan atau beresiko

-          Tentukan kebiasaan dominasi sebelum kehamilan, perhatikan perubahan selama hamil.
-          Pola eliminasi dipertahankan bila mungkin peningkatan kadar progesteron merilekskan otot polos saluran Gi, mengakibatkan penurunan peristaltik dan meningkatkannya reabsorbsi air dan elektrolit, suplemen zat besi juga memperberat masalah-masalah konstipasi.


-          Berikan informasi diet tentang buah-buahan segar, sayuran, padi-padian, serat, makan kasar dan masukan cairan adekuat.
-          Bulk dan konsistensi dalam pilihan diet membantu meningkatkan keefektifan pola defekasi.


-          anjurkan latihan ringan secara teratur, sepeti jalan kaki, beritahu klien supaya menghindari latihan yang lama dan keras perhatikan keyakinan budaya tentang hal ini.
-          Meningkatkan parestaltik dan membantu konstipasi. Latihan keras dianggap dapat menurunkan sirkulasi uteraplasenta, kemungkinan mengakibatkan brakikardia janin, hipertemia, atau retardasi pertumbuhan pada beberapa budaya, ketidakefektifan dapat dipandnag sebagai perlindungan untuk ibu / anak.
5.
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit diharapkan klien mampu :
-      Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan / tingkat energi.
-      Melaporkan adanya peningkatan energi.



-      Identifikasi dasar yang mengakibatkan kelelahan dan area kontrol individu.
-          Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.
-      Membantu menyusun prioritas yang realistik dan waktu untuk menguji komitmen. Klien mungkin perlu untuk membuat penilaian, seperti perubahan shif krja untuk mengatasi mual pagi hari (perubahan pada shift pagi hari selanjutnya) atau memberi istirahat yang lebih, pemindahan pekerjaan / tanggung jawab rumah dan sebagainya.


-          Anjurkan tidur siang 1-2 jam setiap hari, 8 jam setiap tidur malam.
-          Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme berkenaan dengan pertumbuhan jaringan ibu / janin.


-          Pantau kadar Hb, jelaskan peran zat besi setiap hari sesuai indikasi.
-          Kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karna penurunan jumlah pembawa oksigen (catat ; zat besi mungkin perlu dibatasi pada adnaya anemai sel sabit).


IMPLEMENTASI
o    Menanyakan kepada klien berapa kali muntah tiap harinya
o    Menanyakan pada klien tentang riwayat penyakit
o    Menimbang berat badan klien
o    Mengkaji suhu, kulit membran mukosa,tekanan darah
o    Memperhatikan kondisi kulit,rambut, kuku
o    Pastikan pengetahuan klien mengenai pengetahuanya mengenai diet
o    Memberikan informasi tertulis mengenai diet ibu hamil
o    Pastikan adanya tanda tnda nyidam
o    Membuat rujukan yang perlu sesui indikasi diintervensi
o    Memberikan informasi mengenai pemberian vitamin

EVALUASI
S :     Klien mengatakan mual, pusing, lemah, tidak nafsu makan.
O :     Klien muntah, tampak pucat
DS : Klien mengatakan lemas, muntah sebanyak 4 kali, (a) = 1 bengkak kuning.
DO :  Adanya peningkatan suhu, tekanan drah naik, membran mukosa kering, penurunan turgor kulit tidak terlihat jelas. 
DS :- Klien mengatakan cemas terahdap kehamilannya akan membuat suami   berubah karena perubahan tubuh.
-  Klien mengatakan bahwa kondisi yang dialaminya sebagai kondisi yang normal sehingga ia tidak memperdulikannya
DO :  - Penurunan aktifitas perawatan diri
- Kehilangan cairan berlebihan 
DS : Klien mengatakan sudah tiga hari tidak BAB
DO :  Adanya timbunan masa yang teraba saat palpasi pada usus besarnya. 
DS : Klien mengatakan tidak pernah tidur siang dan setiap malam selalu terjaga.
DO :  Klien tampak pucat dan kurang istirahat.

Analisa
Problem
Etiologi
Simptom
Devisit volume cairan
Intake cairan kurang
Kulit kering, peningkatan suhu, penurunan turgor
Gangguan nutrisi
Masukan nutrisi  kurang
Kurus, rambut merah
Kurang pengetahuan
Pendidikan rendah (SD)
Cemas,gelisah
Konstipasi
Makanan yang dikonsumsi kurang serat
Tidak BAB selama 3 hari
Keletihan
Peningkatan metabolisme
Lelah, lemas, tidak bergairah

Planing
1.       Memberikan informasi yang cukup kepada klien tentang diet ibu hamil
2.       Sarankan kepada klien untuk minum yang banyak terutama air putih
3.       Anjurkan untuk beristirahat yang cukup
4.       Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak airnya

No comments:

Post a Comment

”komunitas

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here