Perubahan Fisiologi Ibu Hamil - ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN

Kumpulan asuhan keperawatan

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sunday, May 27, 2012

Perubahan Fisiologi Ibu Hamil


  A.    PENGERTIAN
Pengertian ibu hamil adalah Suatu proses fisiologis yang normal, terjadi bila ada pertemuan dan persenyawaan antara ovum dan sperma yang dalam pembuahan tersebut menghasilkan zigot yang dalam perjalanannya mengalami pembelahan melalui beberapa stadium.
Keadaan kesehatan fisik dan mental ibu sebelum dan selama hamil berpengaruh terhadap keadaan jasmani dan waktu melahirkan. Banyaknya perubahan-perubahan pada waktu kehamilan muda dan rangka mempersiapkan kebutuhan untuk mempersiapkan pertumbuhan janin.

B. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL
1.       Sistem reproduksi
a.          Suplai darah à meningkat disebabkan oleh peningkatan kadar hormon steroid seksual.
b.         Vaskulasi tersebut memberikan suplai darah yang banyak bagi perkembangan janin, tanda-tanda khas pada organ dan berbagai gejala pada wanita.
c.          Serviks à lebih lunak (tanda Goodell’s) dan dipenuhi dengan mukus (operkulum) berubah menjadi bentuk oval setelah kehamilan pertama.
d.         Uterus à perubahan yang sangat dalam bentuk, ukuran, dan kekebalan dinding disokong oleh Ligamen yang menahan ditempatnya, melemah pada minggu ke-8 (tanda Hegar’s)
e.          Vagina à bercak keunguan (tanda chadwick) pada minggu ke-8 disebabkan oleh, meningkatnya Vaskularisasi, sebagai Leukorrhea kehamilan dan meningkatkan rangsangan seksual.


2.       Sistem Integumen
a.          Payudara à nyeri tekan, membesar, kolostrum, areola menjadi lebih gelap
b.         Kulit
1).     Steriae gravidarum à peregangan jaringan yang menyebabkan rasa gatal dan meninggalkan bekas
2).     Pigmentasi à terjadi penumpukan sementara pada midline abdomen (linea nigra), pada wajah (chloasma), dan pada areola
3).     Sekresi kelenjar lemak dan perspirasi meningkat selama kehamilan, memerlukan mandi lebih sering

3.       Sistem Endokrin
a.          Ovarium dan Plasenta à Korpus luteum membentuk estrogen dan progresteron, plasenta membentuk juga hCG, hPL dan hCT.
b.         Kelenjar tiroid à membesar selama kehamilan, tetapi jumlah tiroksin tetap konstan.
c.          Pankreas à pembentukan Insulin meningkat selama kehamilan, tetapi jumlah glikogen terbatas.
d.         Kelenjar Pituitari à FSH ditekan oleh hCG yang dihasilkan plasenta, prolaktin meningkat selama kehamilan dan laktasi, oksitosin meningkat dan menstimuli kontraksi otot uterus.
e.          Kelenjar adrenal à kortin meningkat tetapi epineprin tetap konstan.

4.       Sistem Kardiovaskuler
Volume darah meningkat 30% sampai 50% tetapi tekanan darah tidak berubah. Pembentukan sel-sel darah merah meningkat tetapi karena terjadi hemodilalussi, maka berkembang psedoanemia : penekanan pada Vena kava menyebabkan gejala sindrom supine hipotensi : stasis Vena dan Vibrin meningkat membuat wanita lebih mudah mengalami trombosit.

 
5.       Sistem Muskulo Skeletal
a.          Gigi, tulang dan sendi – kebutuhan kalium dan natrium
b.         Meningkat : karies gigi tidak disebabkan oleh dekolsifikasi
c.          Otot-otot yang kram merupakan masalah umum
6.       Sistem Pernafasan
a.          Paru : dan pernafasan – letak diafragma berubah karena pertumbuhan janin : tidal meningkat, meningkat O2 dalam darah
b.         Membran mukosa – pembengkakan umum terjadi, menyebabkan hidung tersumbat, serak, disprea.
7.       Sistem Gastrointestinal
Asam lambung menurun : mual muntah merupakan hal umum pada awal kehamilan; melambatnya peristaltik menyebabkan lambung , konstipasi dan nyeri ulu hati umum terjadi
8.       Sistem Perkemihan
a.          Ginjal yang normal mampu mengatasi kerja tambahan tanpa menyebabkan masalah tekanan karena pertumbuhan janin menyebabkan stosis urin
b.         Sering berkemih pada awal masa kehamilan disebabkan karena penekanan uterus pada kandung kemih
9.       Sistem Persyarafan
a.          Saraf perifer
b.         Tidak terdapat perub
c.          Otak
d.         Tidak terdapat perubahan fisik, tetapi dipertimbangkan penyesuaian psikis
10.   Penambahan BB (berat badan)
Berat badan bertambah 25-40- pon

C. Perubahan Psikologis pada ibu hamil
1.      Menerima kehamilan
a.          Kesiapan menyambut kehamilan
Wanita yang siap menerima suatu kehamilan akan dipicu gejala-gejala awal untuk mencari validansi medis tentang kehamilannya. Beberapa wanita yang memiliki perasaan kuat, seperti ”tidak senang”, bukan saya dan tidak yakin, mungkin menunda mencari pengawasan dan perawatan. Namun, beberapa wanita menunda validasi medis karena akses keperawatan terbatas, merasa malu, atau karena alasan budaya, kehamilan dipandang sebagai suatu peristiwa alami, sehingga tidak perlu mencari validasi medis dini.
Setelah kehamilan dipastikan, respons emosi wanita dapat bervariasi, dari perasaan sangat gembira sampai syok, tidak yakin dan putus asa. Reaksi yang diperhatikan banyak wanita ialah respons ”suatu hari nanti, tetapi tidak sekarang”.
b.         Respon emosional
Wanita yang bahagia dan senang dengan kehamilannya sering memandang hal tersebut sebagai pemenuhan biologis dan merupakan bagian dari rencana hidupnya. Rasa senang yang timbul karena memikirkan anak yang lahir dan perasaan dekat dengan anak membantu Ibu menyesuaikan diri terhadap rasa tidak nyaman.
c.          Respon terhadap perubahan citra tubuh
Selama trimester pertama bentuk tubuh sedikit berubah. Sikap wanita terhadap tubuhnya diduga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diyakininya dan sifat pribadinya. Sikap ini sering berubah seiring kemajuan kehamilan. Pada kebanyakan wanita perasaan suka atau tidak suka terhadap tubuh mereka dalam keadaan hamil bersifat sementara dan tidak menyebabkan perubahan persepsi yang permanen tentang diri mereka.
d.         Ambivalensi selama masa hamil
Ambivalensi didefinisikan sebagai konflik perasaan yang simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu atau suatu keadaan. Ambivalensi adalah respon normal yang dialami individu yang mempersiapkan diri untuk suatu peran baru. Kebanyakan wanita memiliki sedikit perasaan ambivalen selama kehamilan.
e.          Upacara tanda kedewasaan
Kehamilan berfungsi sebagai upacara tanda kedewasaan tanda bahwa seseorang mencapai maturitas dalam suatu masyarakat yang tidak memiliki upacara lain.
2.      Mengenal peran ibu
Proses mengidentifikasi peran ibu dimulai pada awal setiap kehidupan seorang wanita, yakni melalui memori-memori dan ketika ia sebagai anak, diasuh oleh ibunya. Banyak wanita selalu menginginkan seorang bayi, menyukai anak-anak, dan menanti untuk menjadi orang tua. Hal ini mempengaruhi penerimaan mereka terhadap kehamilan dan akhirnya terhadap adaptasi prenatal dan adaptasi menjadi orang tua.
3.      Hubungan ibu-anak perempuan
Hubungan antara wanita dan ibunya terbukti signifikan dalam adaptasi terhadap kehamilan dan menjadi Ibu. Keberadaan Ibu disisi anak perempuannya selama selama masa kanak-kanak sering kali berarti ibu juga akan hadir dan mendukung selama anaknya hamil. Dengan ikatan keibuan yang sama dan sikap siap membantu satu sama lain, subjek yang sering dideskripsikan sebagai, keakraban timbul dan memfasilitasi perkembangan dan adaptasi kedua individu.
4.      Hubungan dengan pasangan
a.          Hubungan seksual
Ekspresi seksual selama masa hamil bersifat individual. Beberapa pasangan menyatakan puas dengan hubungan seksual mereka, sedangkan yang lain mengatakan sebaliknya. Perasaan yang berbeda dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik emosi dan interaksi, termasuk takhayul tentang seks masa hamil, masalah disfungsi seksual dan perubahan fisik pada wanita.


b.         Kekhawatiran tentang janin
Kekhawatiran pertama timbul pada trimester I dan berkaitan dengan kemungkinan terjadinya keguguran. Ketika janin semakin menjadi jelas, yang terlihat dengan adanya gerakan dan denyut jantung, kecemasan orang tua yang terutama ialah kemungkinan cacat pada anaknya.

No comments:

Post a Comment

”komunitas

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here